“Aku benci dia”
“Aku tidak mahu tengok muka dia lagi”
“Aku tidak akan sesekali maafkan dia”
“Aku akan buat dia rasa apa yang aku rasa”
Pernah atau tidak terlintas ungkapan-ungkapan di atas meniti di bibir kita atau berkunjung di benak hati dan fikiran kita?
Jika ya, apakah sebenarnya perasaan kita ketika itu? Marah? Benci? Sedih?
Jika tidak, syukurlah kerana jiwa kita bebas daripada belenggu dendam...
#Perasaan dendam membuatkan kita tidak senang hati...
Mendengarnya sahaja sudah membuat jiwa resah dan terusik...
Pasti pelbagai perasaan dirasa yang sudah tentunya berbaur negatif... Dendam itu memakan jiwa, merosakkan rasa dan menyesakkan diri...
Seseorang yang menyimpan dendam pasti berada dalam keadaan tidak senang hati... Mereka merasakan semua serba tidak adil dan perlukan tindakan untuk menuntut bela...
Sementalah ungkapan bibir dan hati terus mengucapkan kata-kata yang tidak enak didengar...
Sifat dendam sangat berkait dengan perasaan marah... Sebagai manusia sememangnya kita dikurniakan pelbagai perasaan...
Rasa gembira, sedih, kecewa, teruja, marah dan pelbagai lagi... Perasaan ini sering berubah-rubah... Namun, perasaan ini perlu ada untuk mencorakkan kehidupan kita...
====================== ALORA SKINCARE ====================== |
Dari Abu Hurairah r...a:
“Sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah s...a...w : Ya Rasulullah nasihatilah saya... Beliau bersabda: Jangan kamu marah... Dia menanyakan itu berkali-kali... Maka baginda bersabda, Jangan engkau marah”...
Seseorang yang dalam keadaan marah, emosinya terganggu, fikirannya celaru dan hilang pertimbangannya... Ketika itulah percakapannya mendahului apa yang difikirkan oleh akalnya...
Seperti melepaskan lelah yang panjang... Tanpa berfikir semua kata-kata yang dilontarkan kepada individu yang dimarahinya begitu menyakitkan...
Imam Ghazali pernah bertanyakan kepada anak-anak muridnya:
“Apakah yang paling tajam sekali di dunia ini?”
Mereka menjawab: “Pedang”
Lalu Imam Ghazali menjelaskan bahawa yang paling tajam sekali di dunia ini adalah lidah manusia... Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri...
Benarlah sabda Nabi Muhammad s...a...w
“Amal yang paling dicintai Allah s...w...t adalah menjaga lisan”
(Hadis riwayat Baihaqi)
Maha Kuasa Allah menciptakan manusia dengan sebaik-baik penciptaan... Cukup sempurna ciptaan Allah...
Antara kekuasaan Allah dapat dilihat dalam penciptaan anggota badan manusia... Sungguh setiap ciptaan Allah itu tidak sia-sia dan pasti ada hikmahnya...
Allah menciptakan manusia dengan dua telinga dan satu mulut supaya kita lebih banyak mendengar daripada berbicara...
Bagaimanakah cara untuk menahan marah?
Rasulullah s...a...w bersabda:
“Apabila salah seorang dari kamu marah, dan ketika itu ia dalam keadaan berdiri, maka hendaklah ia duduk... Kerana hal itu akan menghilangkan marahnya... Dan kalau tidak, maka hendaklah ia berbaring”
(Hadis riwayat Muslim)
“Sesungguhnya marah itu dari syaitan... Syaitan itu dijadikan daripada api... Maka apabila kamu marah hendaklah kamu berwudhuk”
(Hadis riwayat Adu Daud)
Apabila kita hendak marah, segeralah beristighfar sehingga hilang perasaan marah tersebut...
Diam seketika, sabar... Kemudian, fikirkan tentang perkara tersebut... Adakah berbaloi untuk melontarkan kemarahan?
Jika terlanjur melepaskan kemarahan, segeralah beristighfar... Mohonlah keampunan daripada Allah s...w...t dan kekuatan untuk menghadapi situasi tersebut walaupun perit...
Menahan marah adalah salah satu jalan mendapat ketenangan hati
Sabda Rasulullah s...a...w
“Mahukah kamu aku beritahukan perkara yang dengannya Allah memuliakan seseorang dan mengangkat darjat ketinggiannya? Mereka menjawab, ‘Bahkan ya Rasulullah’... Rasulullah s...a...w bersabda, ‘Berlemah-lembutlah terhadap orang yang mengetahui kamu, maafkanlah orang yang menzalimi kamu, berikanlah kepada orang yang tidak pernah memberi kepada kamu dan hubungkanlah silaturrahim dengan orang yang memutuskan silaturrahim dengan kamu”
(Hadis riwayat At-Tabrani dan Al-Bazzar)
Seseorang yang memaafkan kesalahan orang lain, sebenarnya sedang membantu memperbaiki dirinya untuk menjadi lebih baik...
Malah dia akan dihormati dan disayangi oleh orang sekelilingnya... Ingatlah sifat dendam dan marah itu jika dibiarkan bersarang di dalam diri pasti menghitamkan hati...
Jadi bersihkanlah ia dengan kata-kata maaf, redha dan taubat kepada Illahi...
Buangkanlah sifat pemarah dan dendam ini dalam diri kita agar hidup kita sentiasa tenang...
Marah itu nafsu... Raihlah ganjaran menahan marah
Sesungguhnya orang yang dapat menahan marah itu adalah individu yang hebat dan akan dikurniakan ganjaran yang lumayan daripada Allah s...w...t...
“Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan nafsunya pada waktu marah”...
(Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)
“Barangsiapa yang menahan marah, padahal ia mampu untuk melampiaskannya, maka Allah akan menyerunya di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, hingga ia dipersilakan oleh Allah Taala untuk memilih bidadari yang ia sukai”...
(Hadis riwayat Abu Daud dan At-Tirmidzi)
Anda akan menjadi manusia yang cukup kuat apabila dapat memaafkan
Belajarlah mendidik diri untuk mengawal kemarahan...
Jangan wujudkan walau sedikit pun perasaan dendam dalam diri kita... Dengan memaafkan orang lain bererti anda cukup kuat untuk bisa memahami bahawa manusia tidak sempurna dan bisa berbuat salah...
Dengan memaafkan juga langkah anda menjadi ringan dalam meraih impian...
Sudahkah kita bersedia memperbaiki diri? Jom jadi pemaaf...
…
.
0 comments:
Post a Comment